Dampak Kegagalan Munchen Buat Jerman di Euro
Joachim Loew, pelatih tim nasional Jerman.
DRAGONBET77.COM - Tim Nasional Jerman jadi favorit juara di perhelatan Euro 2012. Dilihat dari semua sisi, Jerman sangat layak untuk ditempatkan sebagai kandidat terkuat menjuarai perhelatan akbar turnamen sepakbola di Benua Biru tersebut.
Didukung dengan para pemain bintang yang hampir menyebar di semua lini, soliditas dan kekompakan permainan Jerman sangat terjaga. Mereka menyapu bersih seluruh pertandingan babak penyisihan tanpa cacat.
Tim Panser juga punya history kejayaan di ajang Euro. Jerman pernah tiga kali memenangi Piala Eropa, yakni pada tahun 1972, 1980, dan 1996. Di turnamen terakhir yang digelar tahun 2008, mereka tampil sebagai runner-up setelah kalah dari Spanyol di final.
Maka sangat wajar jika Jerman kemudian mematok target tinggi di perhelatan Piala Eropa 2012. Tak mau cuma sampai babak-babak akhir, Tim Panser juga menginginkan gelar juara sebagai pertanda kebangkitan mereka untuk merajai Eropa.
Namun terlepas dari semua prediksi dan kalkulasi kekuatan Jerman, pelatih Joachim Loew tampaknya harus bekerja lebih keras dalam beberapa pekan terakhir jelang perhelatan Euro dimulai. Dampak kegagalan Bayern Muenchen di Liga Champions dari Chelsea harus jadi perhatian khusus buat Loew.
Munchen harus diakui adalah representasi utama kekuatan sepakbola Jerman. Mayoritas kekuatan skuad Jerman berasal dari Munchen. Untuk Euro 2012 nanti, delapan dari 23 pemain Jerman berasal dari skuad Muenchen.
Manuel Neuer, Holger Badstuber, Jerome Boateng, Philipp Lahm, Toni Kroos, Thomas Muller, Bastian Schweinsteiger dan Mario Gomez adalah sederetan duta Munchen yang akan mewakili Jerman di Euro nanti.
Dilihat dari nama-nama pemain diatas, bisa dikatakan mereka punya potensi besar untuk jadi pemain inti setelah mengaca pada performa Jerman di Piala Dunia 2010 lalu. Itu artinya separuh dari kekuatan skuad Jerman akan sangat bergantung kepada rombongan pemain yang berasal dari Muenchen.
Nah, faktor psikologis dan mental para pemain Muenchen yang baru saja terpukul usai kekalahan dari tim Inggris, Chelsea, sedikit banyak akan berdampak negatif terhadap para pemain Jerman.
Apalagai kekalahan itu terjadi sangat dramatis, Muenchen kalah di depan pendukung sendiri lewat proses adu penalti. Mental juara pemain Jerman setidaknya cukup terganggu dengan yang baru saja terjadi di Liga Champions.
Loew harus men set up ulang mental para pemainnya terutama yang berasal dari Muenchen agar segera melupakan apa yang terjadi di Liga Champions. Mau tak mau Jerman harus mengakui bahwa kegagalan Muenchen mencoreng muka Jerman di pentas persaingan antar negara Eropa.
Apalagi untuk Euro edisi tahun ini, perjuangan Jerman akan berat. Di babak grup saja, Die Mannschaft sudah harus berhadapan dengan Belanda, Portugal, dan Denmark di Grup B. Grup ini dianggap sebagai grup neraka.
Meski begitu, Jerman tetap membidik kesuksesan di turnamen ini. Mereka ingin jadi raja Benua Biru untuk keempat kalinya. Gelandang Jerman Lukas Podolski mengaku Euro kali ini adalah giliran Jerman untuk mengangkat supremasi tertinggi sepakbola Eropa.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kalau kami sudah sampai babak semifinal, itu selalu disebut sebagai sebuah kesuksesan. Saya pikir sebelum turnamen dimulai kami bisa bilang kami siap untuk mengejar gelar," kata Podolski dilansir skysport.com, Minggu (20/5).
Dijelaskan oleh gelandang yang musim depan akan bermain untuk Arsenal itu, bahwa optimisme penting diucapkan sejak dini untuk menciptakan mental juara. Inilah cara mereka untuk membanguan kepercayaan diri.
"Itu menghasilkan dorongan tertentu, sebuah kekuatan, jika dari awal Anda bilang: kami ingin memenangi gelar," kata Podolski.
Untuk jadi juara, Jerman juga harus belajar dari kegagalan Muenchen di Liga Champions. Sebelum final berlangsung, Muenchen diunggulkan atas Chelsea hingga memunculkan kepercayaan diri tinggi para pemain Jerman. Namun kepercayaan diri berlebihan itu justru yang membuyarkan Muenchen menjadi jawara Eropa.